kirimkan hujan ini ke . . .

Minggu, 18 Mei 2014

are not


Ini harinya, patah hati. Setelah kejengkelan setiap jengkal jari. Jauh dari dugaan, meskipun sudah ditakutkan. Kata "maaf" itu terpampang lagi. :(

Entah kenapa rasanya tak percaya saja. Sepertinya semua payah sudah diupaya. Tuhan, Sayang, seperti apa selanjutnya ? Hamba-Mu ini gelap pandangan, tak tahu lagi ke mana berjalan, lelah ditekan, segan tertatih sendirian.

Tuhan pasti punya rencana yang sangat baik, jauuuh lebih baik. Cuma Tuhan, rasa sakit dalam perjalanannya tolong dibuat mati rasa. Bosan dengan rasa sakit yang sama, itu-itu juga, seperempat abad lamanya.

Terselip lega di antara kecewa, kecewa yang tidak sakit. Mungkin karena kekecewaan lain membius sakitnya lebih dulu.

Tuhan Sayang, perhatikan orang-orang yang tidak mampu kuperhatikan dan meminta perhatianku. Berikan mereka orang-orang yang menjaga mereka. Sedang hamba, cukup Engkau. Cuma Tuhanku Sayang, tak apa. Satu saja. Biar jiwa utuh di antara luruh lukanya.

Terima kasih Tuhan, untuk semua anugerah dan belajar yang Kau berikan. Mohon kesempatan, hamba ingin keluar dari sini. Lelahnya hati. Pada-Mu Tuhan, kutitipkan hati. Tak apa koyak disakiti, asal hamba masih punya diri. Asal Engkau masih menemani.

Selamat tidur, Tuhan. Berikan impian yang tak terbangunkan. Biar lupa semua luka ingatan. Aamiin.

#18052014. 4:01 AM

Tidak ada komentar: